
Pilihan Kedai Ramen Otentik Jepang yang Halal
Sebagai penggemar makanan Jepang, terutama Ramen, seringkali kita bingung dengan banyaknya kedai Ramen di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah cabang resmi dari restoran terkenal Jepang, sementara yang lain merupakan kreasi Ramen ala Indonesia. Jika mencari cita rasa asli Jepang, pilihan utama adalah kedai-kedai yang merupakan cabang langsung dari restoran terkenal di Jepang.
Namun jika mengeksplorasi kedai Ramen otentik Jepang, seringkali umat muslim juga perlu mempertimbangkan sertifikat halalnya. Tidak hanya “No Pork No Lard”, tetapi penggunaan alat masak dan alat makan yang halal juga penting. Beberapa kedai Ramen otentik Jepang secara terang-terangan mengaku bahwa mereka menjual menu pork dan tidak memiliki sertifikat halal.
Tapi bagi Oishipedians umat muslim, jangan cemas. Untuk dapat mengakomodir minat masyarakat Indonesia secara luas, beragam kedai Ramen otentik Jepang sudah mengajukan sertifikasi halal MUI untuk kedai-kedai mereka. Berikut ini adalah lima rekomendasi kedai Ramen halal di Jakarta dengan cita rasa yang otentik yang telah kami rangkum.
SEIROCK-YA
Kedai SEIROCK-YA dibuka pertama kali pada tahun 2009 di kota Tsukuba, Jepang. Cabangnya sudah tersebar di 15 lokasi di seluruh Jepang. Di Indonesia sendiri, mereka hadir di tahun 2014 di Jakarta dan menjadi pelopor Ramen dengan kuah kaldu ayam. SEIROCK-YA menjadi favorit tidak hanya bagi warga Jakarta dan Indonesia tetapi juga bagi warga Jepang yang tinggal di sini.
SEIROCK-YA mendapatkan sertifikat halal MUI pada tahun 2017. Menu andalan mereka adalah Toripaitan Ramen, dengan kekayaan rasa kaldu ayam. Konon, menu ini sudah menjadi sangat terkenal di Jepang karena rasanya yang enak. Banyak yang menyangka jika tidak menggunakan kaldu tulang babi (Tonkotsu) maka cita rasa Ramen akan hilang. Nyatanya, SEIROCK-YA bisa mematahkan argumen tersebut.

Baca Juga: 10 Restoran Jepang Populer di Senopati Ciptakan Rasa Otentik
Ippudo
Kedai Ramen Ippudo berasal dari kedai Hakata Ippudo di Hakata, Jepang. Kedai ini selalu ramai dengan pengunjung yang rela mengantri demi semangkuk Ramen. Ippudo hadir di Indonesia pada tahun 2014 dengan dua menu khusus untuk penggemar Ramen di sini: Chicken Shoyu Ramen dan Spicy Chicken Ramen. Kedua menu tersebut dijamin halal, tetap dengan cita rasa otentik. Pembuatan menu ini melibatkan riset selama 6 bulan oleh kepala chef Asia Pasifik mereka.
Dengan total 8 cabang di Jakarta, Ippudo tidak mengantongi sertifikat halal MUI tetapi berkomitmen untuk menjaga kualitas makanan halal mereka. Ippudo memisahkan peralatan memasak dan peralatan makan mereka. Teman-teman perlu ingat, ya, bahwa makanan halal akan disajikan dalam mangkok berwarna putih, sendok sup dan sumpit berwarna cokelat.

Hakata Ikkousha
Kedai Ikkousha telah hadir di desa Hakata, Fukuoka, Jepang, sejak tahun 2004. Mereka membuka cabang pertamanya di Indonesia pada tahun 2011 dan hingga kini sudah ada di banyak kota di Indonesia. Kedai yang dikenal dengang nama Hakata Ikkousha ini sengaja dipersiapkan khusus untuk masyarakat Indonesia. Setiap mangkuk Ramennya dimasak oleh chef asli dari Jepang, dan menghadirkan beragam pilihan rasa favorit masyarakat Indonesia.
Dari banyaknya cabang Hakata Ikkousha, teman-teman muslim perlu memperhatikan cabang yang memastikan kualitas kehalalan makanan. Cabang di Pondok Indah Mall Jakarta mengklaim makanannya 100% halal, meskipun belum bersertifikat halal MUI. Mereka menjamin pemasok daging dan bumbu Jepangnya halal. Namun, beberapa cabang lain masih menjual menu pork. Tetaplah kritis dan berhati-hati! Jika tertarik berkunjung, cobalah menu andalannya, Ramen Ayam Special.

Sanpachi Ramen
Walaupun judulnya “38”, cara membaca kedai ini adalah “Sanpachi”. San berarti 3 (tiga), dan pachi adalah hachi atau 8 (delapan). Kedai Ramen ini bukan berasal dari Jepang, tapi dirancang dan dimasak oleh para chef Jepang asli.
Dikelola oleh pebisnis Jepang yang sudah lama tinggal di Indonesia, Sanpachi selalu berusaha menghadirkan rasa Ramen yang otentik tanpa menggunakan kaldu babi. Kedai ini tidak secara resmi mengantongi sertifikat halal, jadi teman-teman harus teliti sebelum memesan. Sebagian besar cabangnya tidak menyertakan menu pork, tapi di cabang utama mereka di Melawai Blok M, Jakarta, masih menyertakan menu pork.
Sayangnya cabang Ramen 38 masih terbatas di area Jakarta, Bogor, dan Bandung saja. Tapi jika sempat, teman-teman tidak boleh melewatkan menu Jigoku Ramen mereka yang pedas! Jigoku sendiri dalam bahasa Jepang berarti Neraka. Menu ramen pedas ini bisa dipilih tingkat kepedasannya mulai dari Level 1 hingga Level 10.

Sugakiya
Kedai ini telah ada di kota Nagoya, Jepang sejak tahun 1946. Kedai ini bisa dibilang sebagai kedai paling terkenal di regional Kansai dan Chubu, dengan jumlah 327 cabang tersebar di sana. Meskipun secara tampilan tidak “tradisional”, tapi Ramen mereka adalah yang paling unik dibandingkan yang lain.
Sugakiya hadir sebagai kedai Ramen yang ramah di kantong, dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan kedai Ramen pada umumnya. Di Indonesia, Sugakiya muncul sejak tahun 2018 dan langsung mengantongi sertifikat halal MUI. Menariknya, Sugakiya hadir sebagaimana Ia di Jepang: enak dan murah, sehingga dengan cepat menjadi favorit masyarakat Indonesia.
Sugakiya memiliki cabang di food court di berbagai mall di Jabodetabek. Jangan lewatkan untuk mencoba menu Special Ramen dan Sugakiya Ramen. Selain itu, sering juga mereka merilis menu-menu baru yang tidak bisa dilewatkan!

Beberapa kedai merupakan cabang resmi dari Jepang dan telah mengantongi sertifikat halal MUI, sementara beberapa lainnya masih dalam proses. SEIROCK-YA, Ippudo, Hakata Ikkousha, Sanpachi Ramen, dan Sugakiya adalah pilihan terbaik untuk menikmati Ramen yang lezat tanpa khawatir dengan kehalalannya. Tetap kritis dan berhati-hati dalam memilih kedai, agar kita dapat menikmati Ramen dengan selera otentik dan tanpa ragu mengenai status halalnya.
Tunggu apalagi? Yuk, segera kunjungi kedai ramen halal Jepang pilihanmu!

I’m Diaz Ramadhansyah, an experienced Art Curator and Art Director with a strong passion for global digital trends. With over 16 years of professional experience, I continuously expand my knowledge in fine arts and digital marketing. I proficient in Art Management, Curatorship, and writing, and currently work as an independent Art Curator and writer. As a digital enthusiast, I expand my knowledge by obtained a certification in Digital Marketing and joined several group projects.
2 Comments
Arif Abdullah
Nice info! 😍
Diaz Ramadhansyah
Terima kasih sudah berkunjung, bagikan informasi ini bila bermanfaat.